Loading...

Switching to dark mode

Switching to light mode

Switching to RTL mode

Switching to default mode

Settings

Zalindah Blog
Crypto-Currency

5 Langkah Penting Sebelum Memutuskan Berinvestasi (Cryptocurrency)

Mulu, 21 Maret 2022

Menurut data dari Triple A, lebih dari 7,2 juta penduduk Indonesia atau sekitar 2,66% populasi di negeri ini tercatat telah menjadi pengguna cryptocurrency.

WOW!

Kabar baik?

Saya sejujurnya antusias namun juga sekaligus was-was mengetahui data ini.
Mengapa?

Sepertinya kita semua sepakat,
bahwa dunia cryptocurrency ibarat pedang bermata dua.

Satu sisi dapat memberi kita keuntungan luar biasa, sisi yang lain siap menelikung dan menyeret kita ke jurang kebangkrutan.

Terdengar buruk?..

Sayangnya, itu fakta.

Aset kripto yang dianggap investasi kalangan milenial dan Gen Z ini, nyatanya adalah tempat yang sangat berisiko bahkan sangat 'berbahaya'.

Sungguh, saya tidak sedang menakut-nakuti Anda, begitulah realitanya.

Pada artikel ini saya ingin sharing pengalaman pribadi sebagai bahan pengayaan literasi tentang investasi khususnya pada domain kripto.

Dengan harapan artikel ini mampu membuat kita lebih aware tentang pentingnya pengetahuan dasar investasi, sebelum berharap dan bermimpi cuan luber.

Baik, mari kita mulai.

Seperti yang dikatakan Stoa Romawi, Cicero

"Pengalaman adalah guru terbaik"

Manusia mana lagi yang lebih mengerti sesuatu selain mereka yang mengalami dan mempelajarinya. Benar?

Tetapi pada bagian mengalami, Anda tak harus mengalami kegagalan jika Anda mau belajar dari kegagalan orang lain.

Benar begitu?

-Anda mengangguk-

Bagus.

Saya ingin Anda tahu..

Bulan pertama saya masuk ke dunia kripto, saya telah kehilangan 50 persen tabungan kami (saya dan istri) yang telah lama kami kumpulkan sedikit demi sedikit.

Tidak, Anda tidak perlu ikut prihatin.

Karena pada bulan kedua, tabungan kami justru tersisa 5 persen-nya saja.

Nah, sekarang Anda boleh ikut prihatin.

Apakah kerugian saya karena kripto begitu buruk?

Tidak.

Bukan.

Kerugian saya terjadi karena saya nekat memilih instrument investasi yang diluar jangkauan pengetahuan saya.

Itu masalahnya.

Sekarang Anda tahu kesalahan saya.

Baik, KEMBALI KE LAPTOP.

Banyak artikel bertebaran di internet dari mereka yang mengaku 'motivator bisnis' dan 'pakar investasi' menyarankan Anda untuk segera berinvestasi.

Terdengar bagus.

Tapi, tunggu..

Boleh jadi itu bagus, tetapi setelah Anda selesai melakukan kajian atau riset yang mendalam,

bukan didasarkan atas opini orang atau asumsi-asumsi dangkal yang Anda tidak tahu dari mana sumbernya.

Jangan terkecoh jargon,

"Mulailah investasi sekarang juga agar bebas finansial di masa depan!"

Ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan berinvestasi.

Satu diantaranya adalah tentang pengelolaan risiko, karena dalam investasi, Anda mustahil menghindarinya.

Yang dapat Anda lakukan hanya meminimalisirnya, salah satunya dengan cara memahami dan mengelolanya.

Percaya saya, jika Anda tidak melakukannya Anda dalam masalah.

Berikut beberapa point yang harus Anda perhatikan.

1. Tentukan Instrumen Investasi Yang Sesuai Untuk Anda.

Jika Anda masih bingung instrumen apa yang sesuai untuk Anda, maka saya ingin memberi tahu Anda dua hal..

  • Yang pertama, saat ini Anda belum siap berinvestasi.
  • Kedua, Anda membutuhkan pengetahuan lebih banyak sebelum memulai investasi (apapun).

Berangkat perang dalam keadaan buta, itu bukan berperang teman, itu bunuh diri.

-Anda sekali lagi mengangguk-

Baik, lanjutkan membaca..

Sebelum menginvestasikan uang Anda, Anda harus sudah memastikan instrumen yang Anda pilih itu sesuai untuk Anda.

Pahami dulu ekosistemnya, risk tolerance-nya, kalkulasikan kemungkinan-kemungkinan di dalamnya, serta siapkan plan-B sebagai pintu atau tangga darurat jika nanti diperlukan.

Serumit itu?

Tidak, itu tidak serumit kedengarannya.

Yang rumit adalah ketika Anda sudah terlanjur berinvestasi tetapi pada instrumen yang tidak tepat.

Itu baru rumit.

Jadi setelah membaca point 1 ini Anda tidak akan mendanai investasi apapun sebelum melakukan analisa, bukan?

Anda berjanji?

-Anda mengangguk-

Bagus.

2. Hanya Pergunakan Uang Dingin.

Ini adalah point yang mengingatkan Anda pentingnya mengatur keuangan (budgeting) untuk investasi Anda.

Uang dingin tentu bukanlah uang yang disimpan di kulkas atau dibekukan dalam jangka waktu yang lama.

Uang dingin merupakan istilah dari uang yang tidak Anda rencanakan untuk Anda pakai dalam jangka waktu tertentu.

Yang dalam kalimat lain akan sama dengan..

Jangan berinvestasi apapun (apalagi kripto) menggunakan uang dapur,
uang hasil berhutang, atau uang hasil menggadaikan aset yang sudah ada.

Bayangkan,

Jika investasi Anda berasal dari uang dapur istri, dan ternyata aset Anda mengalami penurunan, bahkan lebih jauh di dunia kripto kita mengenal istilah scam dan rugpull..

Saya bisa menjamin, rumah Anda akan sering dikunjungi piring terbang serta yang lebih mengerikan jatah Anda minum ASI akan berkurang dua minggu ke depan.

Berharaplah, semoga Dewa Investasi menyelamatkan Anda dari hal yang demikian.

3. Berinvestasilah Sebanyak Anda Mampu Kehilangan.

Terdengar pesimistis?

Anda ingat, bahkan di pesawat terbang pun disediakan jaket pelampung.
Bukan karena pesimis, bukan?

Setiap jenis investasi memiliki dua hal esensial yang saling bertolak belakang.

Yaitu potensi keuntungan dan kerugian (kehilangan), maka ukurlah seberapa besar tingkat risiko yang mampu Anda tanggung.

-Anda bertanya-

“Bukankah semakin besar modal = semakin besar keuntungan?”

Maafkan saya, dalam investasi khususnya kripto, modal besar tidak selalu menghasilkan keuntungan besar.

Keuntungan itu tidak mudah didapat (apalagi jika Anda menambahkan kata 'besar' dibelakangnya)

Keuntungan investasi selalu dan selalu saja berasal dari instrumen investasi yang tepat. Titik.

4. Diversifikasi Investasi.

Anda pasti sering mendengar, membaca dan mungkin juga sudah memahami sebuah ungkapan nasihat

“Don’t put all of your egg in one basket”

jangan tempatkan seluruh telur dalam satu keranjang.

Ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi risiko investasi, sehingga jika ada satu keranjang jatuh masih ada keranjang lain sebagai penopang.

Kurang lebih begitulah harapannya.

Tentu, bukan berarti Anda harus menempatkan investasi Anda ke banyak instrumen sekaligus, malah akan sangat merepotkan nantinya.

Sebab Anda juga harus berhitung kemampuan Anda dalam mengawasi keseluruhan investasi plus meminimalisir risikonya, maka keseimbangan adalah kunci.

Bagaimana menyeimbangkan kemampuan mengawasi jumlah keranjang dan tetap membagi investasi ke dalam beberapa keranjang sehingga risiko bisa diminimalisir.

Sampai sini Anda paham?

-Anda lagi-lagi mengangguk-

Bagus. Berikutnya..

5. Berhenti Berharap Untung Cepat.

Mie instant saja harus direbus dulu teman, jangan selalu mengharapkan segala sesuatu secara instant.

Sak deg, sak nyet. Semua minta mak-cling jadi.

Tidak bisa.

Tidak ada itu.

Warren Buffett saja membutuhkan waktu 16 tahun untuk mengubah US$5,000-nya yang pertama menjadi US$1,000,000

Jadi berhentilah mengharap uang -dua puluh lima rebu- Anda akan jadi satu milyar dalam semalam.

Bersabarlah, investasi juga butuh kesabaran.

Semoga bermanfaat, dan tetaplah RASIONAL.

Komentar